TIPS MENYIMPAN DAN MENGOLAH JAGUNG MANIS
Jagung merupakan salah satu alternatif makanan pokok Indonesia. Beberapa daerah seperti Madura, kepulauan Nusa Tenggara, dan Sulawesi sering mengubah karbohidrat ini menjadi nasi jagung, yang rasanya tak kalah enak dari nasi beras putih. Meskipun begitu, ternyata saya lebih sering mengolah karbohidrat ini sebagai lauk atau kudapan. Mau dibakar utuh atau dicampurkan dalam masakan pun tetap enak. Berhubung jagung manis sangat terjangkau harganya, saya hampir selalu membelinya setiap belanja bahan. Yah bisa dibilang, jagung bagi keluarga saya adalah salah satu lauk pokok di rumah.
Namun ada yang menarik soal jagung manis, nih. Saya pernah mendapati jagung yang bulirnya tidak kuning semua, tapi ada beberapa yang berwarna putih. Tadinya, saya pikir jagung ini kurang baik kualitasnya. Namun setelah berselancar di internet, ternyata memang ada jagung manis yang tidak berwarna kuning. Wah, kok bisa begitu ya? Simak penjelasannya berikut ini!
Mengenal jenis jagung manis
Pada dasarnya, ada tiga jenis jagung yang dipanen lalu disebarkan ke seluruh penjuru dunia, yakni jagung tawar, jagung agak manis, dan jagung sangat manis. Nah, jenis jagung yang banyak dipasarkan di Indonesia adalah tipe sangat manis. Tak heran kalau seringnya kita mengidentikkan bahan pangan ini dengan rasa manis, ya. Uniknya lagi, jagung manis itu tak hanya berwarna kuning saja, lho. Ada beberapa warna jagung yang dijual di pasaran Indonesia, yakni jagung kuning, jagung putih, dan jagung biru atau hitam.
Jagung manis kuning memang banyak tersebar di pasaran, tapi kita tetap bisa menemukan jagung putih dan jagung hitam di beberapa pasar tradisional dan supermarket besar. Perbedaan warna jagung ini memang terjadi karena pengaruh pigmentasi selama masa tanam, tapi kalau soal rasa ternyata semuanya sama-sama manis, lho. Alasannya tentu karena varietas jagung sangat manis lebih banyak ditanam di Indonesia.
Warna jagung yang berbeda ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh lokasi tanam. Jagung putih banyak tersebar di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura. Warnanya cenderung putih gading, tapi mengandung vitamin A yang lebih sedikit dari jagung kuning. Sedangkan jagung biru atau hitam lebih banyak diimpor dari Peru atau negara Amerika Latin lainnya. Jagung ini tersedia dalam bentuk kupasan di supermarket besar, tidak terlalu manis tapi mengandung protein yang lebih tinggi dari jenis jagung lainnya.
Menyimpan jagung manis
Jagung manis akan lebih awet jika masih terbungkus kulitnya. Namun, ada juga jagung manis yang dijual dalam bentuk kupasan atau bahkan sudah dipipil. Untuk jagung utuh (yang masih terbungkus kulit), simpan dalam kulkas jika belum mau diolah. Bungkus dalam kertas dan harus dikonsumsi sebelum 5-7 hari. Untuk jagung kupas atau jagung pipilan memang sebaiknya segera diolah sebelum 3 hari. Agar kualitasnya tetap terjaga, simpan kedua jenis jagung ini dalam wadah kedap udara dan kering, lalu masukkan ke dalam kulkas. Oh ya, saat akan disimpan, jagung kupas atau jagung pipilan tak perlu dicuci dulu, ya.
Mengolah jagung manis
Yup, jagung manis bisa diolah jadi masakan gurih maupun kudapan manis. Sebelum memilih resep, tentukan dulu cara pengolahannya. Jagung bisa tetap dimasak utuh kalau ingin buat jagung bakar, atau cukup dipotong-potong untuk sayur lodeh, sayur bayam bening, dan sayur asem. Sementara, jagung harus dipipil atau disisir kalau mau buat campuran seperti bakwan jagung, bubur jagung, puding jagung, dan lepet jagung.
Untuk jagung utuh, kupas dahulu kulitnya dan buang rambut jagungnya. Potong bonggolnya jika ada, lalu cuci di bawah air mengalir. Untuk jagung kupasan dan jagung pipilan bisa langsung dicuci saja. Setelah ditiriskan, jagung pun siap diolah jadi masakan gurih maupun manis!
Nah, berarti sekarang tak perlu bingung kalau melihat warna jagung yang tidak kuning, ya. Jagung manis ini ternyata juga banyak manfaat lho, seperti kaya akan vitamin B1, B9, C, dan D yang bagus untuk daya tahan tubuh, meningkatkan daya ingat, hingga mengurangi kolesterol. Hmm, yakin tak berencana stok di rumah?